Merantau Untuk Kembali Pulang
#1
Mungkin ada beberapa orang yang sudah meninggalkan jejak di beberapa kota dan akhirnya memilih untuk tinggal saja di tempat yang dipilihnya dan disebut "rumah". Saya salah satunya. Pekerjaan yang menuntut mobilitas tinggi membuat saya sudah mengelilingi beberapa kota di pulau Jawa dan Kalimantan. Beragam orang, budaya dan cerita ada di balik jejak yang saya tinggalkan di sana.
Pekerjaan pertama saya adalah di bidang penerbangan. Bekerja sebagai District Manager di pesawat perintis menuntut saya untuk melakukan pekerjaan dinas di beberapa kota. Diantaranya, Balikpapan, Samarinda dan Tarakan. Sedangkan pekerjaan kedua saya adalah sebagai Kepala Cabang di salah satu perusahaan swasta, dimana juga menuntut mobilitas tinggi. Mutasi atau perpindahan kerja dilakukan tidak kurang dari enam bulan.
Ada cerita mengapa saya nekat untuk ambil pekerjaan di luar pulau Jawa. Ada cerita patah hati yang meninggalkan bekas luka yang dalam. Cinta dan keluarga yang membuat saya untuk meninggalkan agar tidak tenggelam dalam kesedihan.
Dia adalah cinta pertama saya dan dia juga yang pertama kali membuat hati saya terluka teramat dalam. Lima tahun bersama dan saling mengungkapkan komitmen hati kini telah menjadi serpihan kenangan. Memorial indah kebersamaan dalam percakapan cerdas mengenai ketertarikan satu sama lain hanyalah tinggal retakan ingatan yang ingin dibuang.
Begitu pun harmonisasi keluarga yang separuh retak. Ketika orang tuamu tidak mempercayai apa yang ingin kamu impikan dan ingin kamu usahakan, semakin kamu ingin menentangnya. Ketika orang tuamu terlalu protektif terhadap anaknya, melarangmu keluar dari zona nyamanmu semakin kamu ingin keluar dari lingkaran itu. Itulah yang saya rasakan.
Karena kedua kondisi itulah yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk melarikan diri dari situasi yang dapat menenggelamkan diri dalam kegalauan hidup. Saya hanya ingin merasakan bahagia. Mencari tempat yang dapat membuat hati ini nyaman. Mencari tempat yang dapat saya sebut "rumah". Rumah, tempat saya menyandarkan hati saya dalam ketenangan hati dan pikiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar